Selasa, 28 Juli 2015

TeknoSains 7 : Sosok Pemuda yang Melahirkan One Plus

By Haekal   Posted at  05.33   News No comments


Tahun 2013 tanpa banyak gembar-gembor, berdiri sebuah perusahaan smartphone baru di China bernama OnePlus. Tak dinyana, produknya yang bernama OnePlus One laku keras berkat desain elegan, spek tinggi dan harga terjangkau. Mari kenalan dengan salah satu pendirinya, Carl Pei.

Carl Pei mendirikan OnePlus bersama koleganya Peter Lau yang sekarang menjabat Chief Executive Officer OnePlus. Tak ada informasi mengenai umurnya, tapi Carl terlihat masih muda, mungkin usianya di kisaran 30 tahun.

Lahir di China, Carl kemudian tinggal di Amerika Serikat selama beberapa tahun. Lalu dia menempuh pendidikan di Swedia. Dia sempat kuliah di Stockholm School of Economics tapi tidak selesai alias drop out.

Gayanya seperti Mark Zuckerberg, senang memakai kaos yang sama setiap hari. Apa motivasi Carl mendirikan OnePlus dan kunci sukses perusahaan itu? Simak dalam wawancaranya berikut ini yang dihimpun dari berbagai sumber.

Ceritakan sedikit sejarah mengenai OnePlus?

Ide OnePlus muncul Agustus 2013. Kami berada di sebuah kafe dan menyadari banyak orang menggunakan iPhone. Semua dari kami sudah pernah bekerja di perusahaan ponsel Android. Jadi kami bertanya mengapa banyak orang memakai iPhone?

Kami mengambil kesimpulan kalau Apple satu-satunya perusahaan yang sungguh fokus pada produk. Banyak manufaktur Android fokus pada marketing dan fitur gimmick yang mungkin kelihatan bagus tapi tidak sungguh berguna dalam pemakaian sehari-hari


Jadi kami berpikir mengapa tidak membuat produk yang bagus sejak saat digunakan pertama kali dan sampai seterusnya? Kami tak ingin membuat fitur yang membuat Anda senang pada minggu pertama kemudian melupakannya. 

Di saat yang sama, ada juga dua tren lain. Tren pertama adalah semakin banyak penjualan berpindah dari offline ke online. Kedua, terutama di Amerika Utara, banyak yang pindah dari membeli smartphone yang terkunci operator ke unlocked. Jadi pada dasarnya kami melihat kesempatan besar dan kami ingin mendirikan perusahaan yang fokus pada kesempatan itu.

Kalian cukup ambisius head to head dengan Apple dan Samsung di pasar high end. Mengapa memilih strategi seperti ini dan tidak menyasar pasar bawah saja?

Kami tak pernah punya strategi dengan mengatakan ayo kita bikin ponsel murah dan melihat apa yang terjadi. Alasan mengapa OnePlus One harganya masuk akal bukan karena ongkos pembuatannya murah. Itu karena kami menghabiskan sangat sedikit uang di marketing. Saya pikir di seluruh tahun 2014 kami hanya menghabiskan USD 10 ribu untuk marketing.

Dalam hal marketing, user kami juga sangat penting karena mereka mengundang temannya untuk membeli ponsel ini. Hal ini memaksa kami membuat produk yang bagus karena jika produknya buruk, maka tidak akan direkomendasikan oleh mereka.

Jadi mengapa kami tidak membuat ponsel murah? Itu karena tim kami tak berpengalaman membuat ponsel murah. 

Kami adalah perusahaan global. Tim kami dari seluruh dunia dan produk kami akan diluncurkan di banyak negara secara bersamaan. Dan produk yang bagus akan diterima di mana-mana.


Jadi Anda memang sudah berambisi punya perusahaan global?

OnePlus sebenarnya tidak dimaksudkan untuk jadi perusahaan global pada awalnya. Sasaran utama kami adalah pasar China. Kami sungguh tak punya banyak ekspektasi. Awalnya kami memperkirakan hanya 10% bisnis kami di kancah global. Tapi pada 2014 di tahun pertama kami, sekitar 65% bisnis kami ada di global. 

Kami sebenarnya tak punya banyak uang. Dan ketika Anda tak punya uang, Anda terpaksa harus lebih kreatif dalam menjangkau orang. Kebanyakan marketing kami sangat fokus dari mulut ke mulut secara online, seperti kampanye di forum dan media sosial.

Produk China biasanya reputasinya kurang bagus di luar negeri. Bagaimana pendapat Anda?

Memang ada rasisme terhadap perusahaan China. Tapi overall, saya pikir citra produk China sudah meningkat dan saya harap perusahaan seperti OnePlus bisa membantu mengubahnya. 

Yang saya lihat sekarang adalah setelah perusahaan Alibaba melakukan IPO, anggapan pada perusahaan China sudah lebih baik dan orang di sini tidak lagi hanya menerapkan filosofi bisnis ala barat, tapi juga mempelajari bagaimana perusahaan China melakukan hal tertentu.

Ceritakan tentang kantor Anda


Meja kerja saya sebenarnya sangat berantakan. Saya coba menyelesaikan semua pekerjaan di kantor dan tidak membawanya ke rumah. Sering saya lembur sampai sangat malam dan ada banyak benda di meja saya.

Ada iMac 27 inch di meja dengan Magic Tracpad. Untuk musik saya memakai Sennheiser HD650s. Saya juga punya patung kecil Steve Jobs yang selalu bersama saya sejauh ini. Saya suka memilikinya, mengingatkan saya untuk mengejar kesempurnaan dan tidak pernah tinggal diam.

Perusahaan kami memiliki lusinan karyawan asing di kantor pusat di Shenzhen. Banyak karyawan dari China berbicara bahasa Inggris. Saya sendiri lahir di China, pindah ke Amerika beberapa tahun dan tumbuh di Swedia, jadi saya bisa bicara beberapa bahasa.

Apa nasehat terbaik yang pernah Anda dengar?

Dari kata-kata Steve Jobs, dalam pidatonya di Stanford. Dia mengatakan kalau semua hal di sekitar Anda diciptakan seseorang. Jika orang lain bisa menciptakan dan mengubah sesuatu, Anda pun bisa. Nasehat itu menancap pada saya sejak pertama saya mendengarnya dan memberi saya keberanian.


- Via inet.detik.com

About the Author

Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
View all posts by: BT9

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 TeknoSains. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.