Selasa, 04 Agustus 2015

TeknoSains 7 : NXL> Juara Counter Strike Global Offensive

By Haekal   Posted at  00.51   Game No comments

Indonesia baru saja meraih kemenangan dalam partai final Counter Strike Global Offensive (CSGO) di ajang E-Sports Entertainment Association (ESEA) Season 19. Dalam ajang bergengsi itu, Indonesia yang diwakili Team NXL> berhasil menumbangkan tim Vietnam, Skyred dengan skor telak.

Kemenangan yang diraih oleh Team NXL> dapat dikatakan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Indonesia pun kini menjadi salah satu negara yang patut diperhitungkan di kancah turnamen internasional game online, khususnya dalam pertandingan CSGO.

Lalu siapakah sebenarnya Team NXL> ini? Bagaimana awalnya mereka bisa terbentuk? Beruntung,detikINET berkesempatan untuk berbincang-bincang secara langsung dengan ketua sekaligus salah satu pendiri dari Team NXL>, Richard Permana.

Bagi sebagian orang, khususnya mereka yang hobi ngegame online, nama Team NXL> mungkin sudah tidak asing lagi. Bila Anda hobi datang ke event game dan ada pertandingan CSGO, pasti akan melihat segerombolan anak muda memakai jersey putih bertuliskan Team NXL>. Ya itulah tim yang digerakkan oleh Richard.

Terbentuk tahun 2006, Team NXL> yang kala itu memiliki nama asli NxL merupakan sebuah clan (istilah kelompok dalam game-red.) yang fokus bermain game Counter Strike (CS) 1.6. Richard pada waktu itu merupakan anggota rekrutan oleh seorang temannya yang berasal dari Semarang, yakni Anang.

"Waktu itu timnya Anang memang sedang mencari satu orang lagi untuk mengisi tim. Karena aku juga tertarik, akhirnya bergabung dengan NxL," papar pria berusia 29 tahun itu. Sama halnya dengan gamer kebanyakan, Richard dan timnya memanfaatkan warnet di kawasan Jakarta Barat untuk berlatih bersama.

Karena kegigihannya itu, ia dan teman-temannya pun pede untuk mendaftarkan diri mengikuti kejuaraan. Meski baru terbentuk, kiprah NxL terbilang gemilang. Di tahun yang sama NxL berhasil menduduki peringkat runner-up CS 1.6 di ajang World Cyber Game (WCG) 2006 yang digelar di mal Taman Anggrek, Jakarta.

Ada pertemuan, ada pula perpisahan. Tak lama setelah mengikuti WCG 2006, Anang memustuskan hengkang dari NxL dan kembali ke kota asalnya. Dari situ, Richard melakukan rebranding nama NxL menjadi Team NXL>. Nama NXL sendiri diambil dari kepanjangan dari Next Level. Lambang '>' yang dipakai menunjukkan istilah matematika yang berarti lebih dari.

"Dengan nama dan lambang tadi menunjukkan semangat dan kepercayaan diri kami bahwa kami bisa lebih hebat dari kompetitor. Ini juga bisa berarti maju terus ke depan dengan ambisi kami di dunia e-Sport (olahraga elektronik)," papar Richard.

Yang namanya perjalanan menuju sukses, pasti ada rintangan dan cobaan yang dialami oleh Team NXL>. Terbukti, tim ini kerap bongkar pasang personil dengan berbagai macam alasan hingga akhirnya saat ini diisi oleh Richard, Agung, Agil, Albert, dan Vega. Begitu pula dengan perpindahan game, dari CS 1.6 ke CSGO yang dirasa cukup sulit.

"Wah, kalau dulu pas awal main CSGO masa transisinya cukup sulit. CSGO dulu tidak seenak CSGO sekarang. Masih perlu banyak yang di-update, banyak bug di sana-sini. Belum lagi pergerakannya yang lambat," ungkap Richard. 

Parahnya, Team NXL> pernah sampai-sampai dibantai habis-habisan karena belum terbiasa bermain CSGO. Pun begitu, dengan latihan yang gigih, Team NXL> akhirnya mulai terbiasa dengan ritme permainan.
Tak hanya sampai di situ, kiprah sukses Team NXL> di kancah game online nyatanya cukup menarik perhatian para vendor. "Di tahun 2008, aku ingat untuk pertama kalinya Team NXL> disponsori oleh Razer. Waktu itu hanya sponsor berupa produk gaming. Tapi itu sudah cukup bagi kami," kenangnya. Selepas Razer dan seiring berkembangnya tim, Richard dan kawan-kawan pun semakin banyak mendapat tawaran sponsor dan endorse.

"Yang paling bikin kami terkejut adalah ketika Mugen dan BenQ meng-endorse kami di tahun 2013. Dari Mugen, kami diberikan lima unit PC dengan spesifikasi gaming. Sedangkan BenQ memberikan lima unit monitor untuk sarana berlatih," ungkap bungsu dari dua bersaudara itu.

Endorse tersebut sangat membantu Richard dan kawan-kawan untuk berlatih. Sejak saat itu, ia dan tim tak lagi berlatih di warnet. Mereka pun mendirikan basecamp di rumah Richard yang terletak di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Di tempat ini, mereka berlatih keras, bahkan dengan porsi yang tidak wajar.

"Kadang kalau mau mendekati turnamen, porsi latihan kami ditingkatkan menjadi 10 jam sehari selama lima hari dalam seminggu," ucap Richard. Tak pelak, ia pun banyak mengorbankan segala sesuatunya, termasuk urusan percintaan.

Kini, setelah sembilan tahun berlalu Team NXL> semakin menunjukkan prestasinya. Berbagai macam kejuaraan, baik nasional maupun internasional telah dilakoni dengan baik, seperti juara 1 CSGO Indonesia Game Show 2014, Juara 1 CSGO Games Arena CeBIT di Bangalore, India, hingga juara 1 CSGO di Asian Cyber Game (ACG) 2013 mewakili Indonesia di Beijing, Tiongkok.

Meski berbagai macam pertandingan telah telah dilalui dengan baik, namun Richard dan kawan-kawan masih punya satu impian, yakni berlaga di pertandingan Eropa. "Satu-satunya hal yang menghalangi kami berprestasi di tingkat Eropa atau di atas Asia adalah dana untuk tampil di sana," pungkas Richard. 

Ia pun berharap pemerintah Indonesia mau melek dengan perkembangan e-Sports di Indonesia dan memberikan dukungan penuh agar tim e-Sports Indonesia bisa mengharumkan nama bangsa lewat game.

-via inet.detik.com

About the Author

Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
View all posts by: BT9

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 TeknoSains. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.